Rabu, 28 Oktober 2009

Secangkir Kopi

Secangkir kopi 5 in 1 yang aku beli dari Manila menemani ku di depan laptop. Tegukan pertama aku harapkan bisa membuka ide apa yang ingin aku tuliskan di dalam komputer ini. Namun aku tetap bengong memandang layar kosong di depan ku.

Tegukan kedua, aku mulai membayangkan kenikmatan minum kopi ditengah-tengah kedai kopi di Ulee Kareng, Aceh. Loohhh kok…..!!!!betul… tiba-tiba ingatanku menerawang jauh keujung pulau Sumatra sana, saat aku masih bisa menikmati hamparan hijau pohon kelapa dan tiupan angin laut sebelum diluluhlantakan karena tsunami. Nikmatnya kopi aceh di kedai “Amat Solong” dengan aroma wangi yang khas membuat aku ketagihan seperti candu. Dimanapun ada kesempatan aku berkeliling desa di Aceh, pasti aku akan mampir ke sebuah kedai kopi dan memesan segelas kopi panas dengan sajian yang romantis, sebagai teman ngobrol di sore hari yang menyenangkan.

Aku mulai meneguk lagi kopi dicangkirku yang sudah mulai berkurang.. namun tetap saja aku tidak menemukan ide seperti yang aku harapkan. Sepertinya, rasa kopi yang aku minum kali ini tidak ada sensasi yang sensitif merangsang otakku untuk bekerja. Namun ingatanku kembali berjalan-jalan ke Medan, disebuah pasar tradisional yang banyak menjual ikan asin dari berbagai jenis. 

Aku berjalan diantara para pedagang ikan asin yang juga beraroma khas. Aku jadi teringat, anak-anak jermal yang hidup ditengah-tengah laut untuk mencari ikan teri dengan kualitas bagus namun dijual dengan harga yang tidak sebanding antara kebutuhan hidup dan nyawa yang terancam bagi mereka anak-anak jermal.

Yaahh.. itulah hidup bagaimana mereka dapat memenuhi kebutuhan buat keluarganya sehingga mereka mampu bertahan berminggu-minggu di tengah laut dengan bekal makanan seadanya. Achh… mereka anak-anak jermal yang kuat…yang dilahirkan oleh alam.

Jadi, bila kalian sedang makan dengan menu ikan teri dengan kualitas yang bagus, itulah hasil keringat anak-anak jermal yang hidup dari tangkapan teri-teri laut, yang hanya mendapatkan upah sangat rendah dan tidak sebanding dengan keselamatan mereka.

Ini adalah tegukan terakhir dari secangkir kopi yang sudah mulai dingin. Tetap saja kosong tak tertuang ide didalam otakku. Mataku mulai melihat-lihat disekitar mejaku, dan tertarik dengan bekas bungkus kopi yang saat ini aku minum. Aku ambil bungkus berwarna merah kecoklatan dan pelan-pelan aku mulai membacanya pada bagian depan bungkus tersebut tertulis….. 

''Jimm’s 5IN1 Coffee Mix………….. halal………….@456783#@5576….……with Agaricus Mushroom…Extract+Korean Ginseng… ……&87866^%$@@#….. ''

Kemudian aku mulai membalik bungkus kopi itu dan membacanya lagi……..

''Directions: ….. ^%76gebu6765…bla..bla..bla..  Ingredients: Pure instant coffee, non –dairy, creamer, sugar…... Blaa..blaa….blaaa…blaaa…… Best Before: DD/MM/YY….. 02 09 08 …'' 

waaaakkkkkkksssss………!!!!!! @#%%%%@3…!! aku berteriak dan loncat dari kursiku

Ternyata aku minum kopi yang sudah expire date 2 bulan …. Oooohhhhhhhhhhh.. My God..!! pantas dari tadi aku sudah maboookk… bebal otak tak terjamah ide..  

Aduuhhh…… aku rindu kopi aceh yang dibuat di kedai kopi Ulee Kareng………………. 


Jakarta, 6 Nopember 2008