Rabu, 06 Januari 2010

Belajar mencari pencerahan jiwa...

Aku lagi kerajingan mengikuti kelompok meditasi bersama dengan teman-teman ku. Saat ini aku sedang membaca sebuah buku tentang “Memberdayakan Jiwa Dengan Meditasi” (Empowering Your Soul Through Meditation) karya Rajinder Singh. Menurut buku tersebut, Memberdayakan Jiwa Kita Dengan Meditasi adalah berusaha menjelajahi kekuatan energi jiwa yang ada dalam diri setiap manusia serta bagaimana kita dapat menggunakannya untuk mengubah hidup kita. Buku ini menyadarkan pada kita akan adanya “jiwa yang diberdaya” dan kekayaan sifatnya seperti kebijaksanaan tak terbatas, keberanian, keabadian, kasih tulus, keterhubungan dan kebahagiaan.

Baru sampai Bab 3 aku baca, sudah mulai merasakan aura ketenangan jiwa. Bagaimana tidak, pada bab 1 dijelaskan tentang sifat jiwa yang diberdaya, bahwa dalam diri kita tersimpan kekayaan yang lebih daripada seluruh harta yang bisa kita kumpulkan selama hidup ini. Karena dalam diri kita terdapat sumber ilmu pengetahuan yang merupakan muara dari semua ilmu dunia. Sebuah cinta yang jauh lebih besar dan lebih memuaskan dari segala cinta yang pernah kita rasakan dalam hidup, telah menunggu kita dengan tangan terbuka. Kalau tahu hal seperti ini, bagaimana bisa aku sempat merasa patah hati, kecewa dan marah ketika merasakan cinta yang terhianati.
Ketakutan… ternyata kita juga mempunyai kekuatan dan tenaga untuk mengatasi rasa takut. Juga perasaan keterasingan sebagai induvidu dengan semua bentuk kehidupan, di dalam diri kita telah menunggu kebahagiaan dan kenikmatan yang begitu memuaskan. Semua kekayaan ini terdapat dalam diri kita pada jiwa yang diberdaya. Seharusnya aku juga tidak perlu merasa sangat terasing dan terpuruk manakala kegagalan hidup aku rasakan. Aku tidak menyadari, sebuah kekuatan besar untuk menaklukan semua itu ada pada jiwaku sendiri. Aku mulai membaca kalimat demi kalimat dalam buku tersebut dan mencoba untuk memahami makna yang terkandung didalamnya, aku temukan lagi bahwa Jiwa adalah sumber kebijaksanaan, cinta kasih dan kekuatan yang sangat besar, sampai di sini apakah aku masih tidak peduli dengan kekuatan yang sangat besar ini pada diriku…………?

Bab 2, aku telusuri lautan kata-kata, rasanya seperti air jernih yang tidak henti-hentinya menghilangkan dahaga. Apa yang menjadi sumber dari kebijaksanaan yang tak terbatas? Setiap orang yang percaya pada Tuhan pasti menganggap bahwa Tuhan tahu segalanya, itulah bagian dari jiwa kita memahami semesta alam. Bahwa ketika kita melakukan sebuah kesalahan maka tidak akan pernah ada tempat untuk bersembunyi dari Tuhan Yang Maha Mengetahui. Maka kita pasti akan mencari jalan kebenaran untuk menemukan Nya kembali, seperti merasakan kerinduan kembali pulang menemukan kekasih hati.
Membaca halaman demi halaman pada bab 2 ini, aku merasa seperti mengarungi samudra pengetahuan dalam pencarian jiwa yang diberdaya dan kebijaksanaan yang tidak terbatas. Ada sebuah cerita yang ditulis dalam buku ini mengenai sebuah rakit kecil yang dapat memberikan penjelasan tentang pengetahuan teoritis hanya merupakan petunjuk jalan menuju kebijaksanaan tak terbatas. Tapi mungkin akan aku sambung kembali tulisan ini sebagai sebuah perenungan….


Jakarta, 29 Oktober 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat datang... silahkan melihat-lihat blog yang sederhana ini..
salam