![]() |
Lokasi saya berdiri dan pelaku jauh dibelakang |
Saat itu saya tidak punya pikiran
buruk terhadap orang asing ini, karena hari sudah siang dan di lobby pun juga
cukup ramai. Sambil menunggu Rina turun, saya melihat-lihat hp dan membaca Bbm
yang masuk. Tiba-tiba saya merasa ada yang menyentuh pantat saya, reflek saya
tengok kebelakang, laki-laki itu seperti sedang mencari-cari sesuatu dalam tas
selempangnya dia dan pura-pura tidak melihat saya. Saya juga mengira, mungkin
bagian belakang saya menyentuh sesuatu karena saat itu saya juga memakai tas
ransel dan di belakang saya juga ada tanaman hias walau jaraknya cukup jauh
dari tempat saya berdiri. Kemudian saya maju dua langkah untuk lebih menjauh,
namun tidak lama kemudian saya merasa pantat saya ada yang menyentuh lagi.
Reflek saya langsung berbalik dan mencurigai kalau laki-laki inilah penyebabnya
karena memang tidak ada siapa-siapa lagi kecuali dia.
Saya marah sekali dan langsung bersikap
tegas menanyakan padanya dengan cukup keras, “ANDA NGAPAIN YA..!”, tetapi malah
dijawab dengan senyuman yang melecehkan dan bagi saya juga itu sangat
menjijikan. Saya semakin marah terhadap laki-laki ini, saya katakan lagi,
“NGAPAIN COLEK-COLEK SAYA..!!”, ..
kemudian dia mengelak sambil mengatakan dalam bahasa Inggris campur bahasa Arab
yang intinya dia ga mencolek saya, tetapi sedang memeriksa tasnya. Kemudian
saya jawab lagi, “ADA CCTV…!! SAYA LAPORKAN ANDA KE SECURITY..”, segera saya pencet tombol pintu untuk keluar,
karena feeling saya sangat tidak aman ditempat tersebut dan tidak ada
siapa-siapa pula. Kemudian saya berlari menuju security yang berada di lobby, dan
saya katakan pada mereka, bahwa laki-laki itu melakukan pelecehan seksual
terhadap saya.
Terjadilah keributan di lobby dan
banyak orang yang melihat, pelaku berusaha mengatakan salah dan dia hanya
memeriksa tasnya. Kebetulan disana ada dua orang petugas keamanan, 1 orang
perempuan dan 1 orang laki-laki. Saya katakan pada petugas, untuk melacak orang
ini akan menemui siapa dan saya minta orang yang akan ditemui untuk kebawah.
Ternyata pelaku ini juga tidak jelas akan menemui siapa, ketika ditanya petugaspun
berbelit-belit, dan mencoba menelpon untuk menghubungi seseorang. Berkali-kali
pelaku mencoba mengatakan pada saya bahwa itu salah paham saja, saya tidak
gubris sedikitpun, tetap akan saya laporkan ke pos security Kalibata City. “Masya Alloh.. madam.. please forgive me.. this
Ramadhan…”, kalimat itu saja yang dia ucapkan terus menerus dihadapan saya.
“ ga peduli..lo tetep gw laporin ke petugas keamanan..” jawab saya.
Kemudian petugas memberikan
telepon ke saya karena ada seseorang yang mau bicara dengan saya. Dalam
percakapan tersebut, ada seorang yang bernama Ira dan mengaku temannya pelaku
yang menyewa unit tempat dia tinggal, tetapi ujung-ujungnya dia meminta saya
untuk memaafkan pelaku dan ga perlu diperpanjang lagi, karena dia sendiri tidak
mau berurusan dengan banyak pihak. Woow….
Saya jawab dong, “saya tidak ada urusan dengan anda, urusan saya dengan
pelaku”, kemudian langsung saya kasih HP itu ke petugas dan saya ga mau terima
teleponnya. Selanjutnya karena saya bersikeras tetap akan melaporkan pelaku ke
pos keamanan, agar pihak pengelola tahu ada kejadian seperti ini dan dapat
ditindaklanjuti system keamanan wilayah tersebut, maka dibawalah kami menuju
pos keamanan yang berada di basement.
![]() |
Saat tertangkap waktu kabur |
Aku, Rina, bersama petugas
keamanan perempuan dan pelaku berjalan menuju pos keamanan yang jaraknya
sebetulnya tidak terlalu jauh, tetapi karena itu areal terbuka dan parkiran
maka saya mulai curiga pasti ada kesempatan pelaku untuk kabur dan ternyata
yahhh benar… pelaku mulai melipir berjalan menuju parkiran mobil dan kemudian
berlari kabur. Saya langsung teriak dan kita semua berlari mengejar pelaku
sambil saya teriakin, “MALIIINGGG… TANGKAP ORANG ITU…”, karena kehebohan tersebut
dan menjadi pusat perhatian, langsung dengan sigap petugas mengejar dan saling
menghubungi lewat handy talky. Karena
larinya cepat sekali dan saya juga tidak bisa mengejarnya, saya pikir lolos
sudah pelaku kejahatan ini. Ehh tidak lama kemudian dari kejauhan, serombongan
petugas keamanan berhasil menangkap pelaku dan digiring ke pos keamanan. Alhamdulillah,
akhirnya tertangkap juga, geram banget saya liat pelaku… dalam hati saya
katakan “lo…tidak akan lolos dari gw”.
![]() |
saat diinterogasi di pos security |
Sesampai dipos keamanan, langsung
ditanyai oleh kordinator keamanan dan saya menceritakan sedikit kejadian tadi.
Tetapi rupanya petugas juga mencurigai pelaku, karena dua hari yang lalu ada
laporan serupa yang mengalami pelecehan seksual tetapi di tempat yang berbeda,
namun pelaku yang dicurigai itu hanya sedikit terekam di CCTV. Kemudian dicek rekaman CCTV pada kejadian
tanggal 22 Juni, malam dan terlihat memang walau samar sosoknya mirip pelaku
yang berusaha memeluk seseorang perempuan di depan lift, ketika petugas
menyodorkan CCTV tersebut pelaku sempat mengelak. Selanjutnya petugas mencoba
menghubungi pelapor pertama untuk dapat dipertemukan oleh pelaku. Semakin
geramlah ketika saya juga membaca kejadian laporan pertama dan melihat rekaman
CCTV tersebut, korbannya masih muda, seorang mahasiswi masih berusia 19 tahun
satu hal lagi.. dia memakai jilbab. Jadi… ga ada yaaahh itu yang bilang korban
pelecehan seksual dilihat hanya cara berpakaiannya saja… -Kelaut aja orang yang
punya pikiran kaya gitu..- Benar-benar makin marah saya lihat pelaku ini, saya
tidak akan diam liat perlakuannya pada korban yang pertama. Dan berharap pula
bahwa benar kejadian pertama ini adalah pelaku yang sama.
Tidak lama kemudian serombongan
keluarga datang dan mereka adalah keluarga korban yang melaporkan kasusnya ini.
Kemudian petugas keamanan meminta korban untuk melihat pelaku apakah benar dia
pelakunya. BINGGGGOOOO…!!! Ya benar… itu jawab korban. Mau tahu apa yang
terjadi dengan pelaku saat ketemu korban,… langsung pasang muka sedih dan
menangis… . Ibu korban langsung menghampiri pelaku dan menanyakan sesuatu ke
pelaku, tiba-tiba…”PLAAAKKK…” sebuah tamparan mendarat dengan manis di pipi
pelaku dilakukan oleh ibu korban. Ouupss..!! sakittt… iyalahh, duhh kenapa tadi
dari awal saya ga kepikiran buat nampar atau nonjok dia yahhhh …. Biar tambah
sakitnya.. ehh tapi ga boleh melakukan kekerasan lagi. Stop.
Selanjutnya kami sepakat untuk
melaporkan pelaku ke Imigrasi Jakarta Selatan, karena ternyata pelaku berasal
dari IRAK dan dibawah naungan UNHCR sebagai pencari suaka. Kemudian, kami semua
pergi ke Imigrasi Jakarta selatan, saya satu mobil dengan keluarga korban dan
pelaku 1 mobil dengan petugas keamanan gedung. Sesampai di kantor Imigrasi kami
langsung ke lantai 5, menemui dua orang petugas Imigrasi sayangnya saya lupa
nama keduanya. Namun dari mereka, kami diarahkan untuk lapor ke POLDA Metro,
karena menurutnya kasus ini tidak bisa diproses di Imigrasi karena tidak
terkait dengan keimigrasian tetapi karena ini kasus pelecehan seksual. Selanjutnya
kami segera meluncur ke Polda Metro.
Di Polda, kami langsung ke Unit
PPA, untuk didengarkan penjelasannya. Dari pihak UPPA, karena kasus kami tidak
ada saksi pada saat kejadian, maka pelaporan kasusnya hanya 1 saja. Artinya karena
korban pertama kasusnya lebih berat maka dia dijadikan pelapor utama sementara
saya dijadikan saksi korban karena saya menjadi korban oleh pelaku yang sama. Kemudian,
korban pertama dibawa oleh petugas kepolisian ke bagian SPK (Sentra Pelayanan
Kepolisian) untuk diambil keterangannya, sementara saya menunggu diruang
tunggu. Sekitar 30 menit kemudian, kami dibawa lagi ke gedung Unit Renata. Disana
baru BAP berjalan, kasus kami dikenankan pasal 289 KUHP Pencabulan. Pihak
kepolisian juga meminta rekaman CCTV kepada petugas pengelola gedung.
Dalam proses BAP tersebut saya
melihat ada keraguan pada pihak Kepolisian untuk mengangkat kasus Pelecehan
Seksual ini, karena pelaku WNA dan dibawah naungan UNHCR. Ketika salah seorang
polisi menghubungi UNHCR untuk meng- cross check tentang identitas pelaku dan
mengatakan UNHCR menyerahkan semuanya pada hukum yang berlaku di Indonesia. Pertimbangannya
setelah proses BAP selesai, pihak kepolisian akan membuat surat ke kantor
Imigrasi Jakarta Selatan untuk menyerahkan pelaku.
Saya menduga, kasus ini masih
tetap sulit untuk diproses secara hukum sebelum pelaku di deportasi. Bedug Magrib
berbunyi berbarengan dengan proses BAP selesai. Saya membatalkan puasa dengan
seteguk teh manis, dan tiba-tiba, pelaku mendatangi saya kemudian bersimpuh serta mengatakan, “madam, this Ramadhan, Alloh give you Rahmatan
lil alamin.. please forgive me.. “ .. aku melihat sebentar ke pelaku dan
kemudian berdiri keluar.
![]() |
bersimpuh waktu di POLDA METRO |
#Buat korban-korban yang berani
berteriak …. JANGAN DIAM….
Jakarta, 25 Juni 2015
Pekerja Kemanusiaan
Link terkait;
Pekerja Kemanusiaan
Link terkait;
Jakarta, 25 Juni 2015
Pekerja Kemanusiaan
Link terkait;
http://www.hetanews.com/article/24165/wn-irak-pelaku-pelecehan-di-kalibata-city-tak-bisa-dideportasi
Bukannya baik-baik di negara orang. Malah grapa-grepe! Biar kapok 'tu orang!
BalasHapusTerima kadih infonya Mba Evi.masih sedikit kesadaran bersikap benar. Memang metepotkan tapi sikap kita bisa berdampak banyak. Menyelamatkan orang ksin. Mengingkatkan distem kamanan di lokasi. Dan membuat pemerintah berpikir berkaku kali sebelum memberi ijin tinggal.
BalasHapusterima kasih mba Elisa.. kapan ketemuan lagi nih
HapusKlo gw ada di tkp, wah langsung gw beri tuh ketupat bengkulu
BalasHapusDasar anjrittt tuh orang..
Oke mbak evi.. makin hati2 aja deh ya
terima kasih Edi...
Hapusok banyak pelajaran disini, semoga yg merasa pernah jadi korban janga takut2 lagi untuk melaporkan lelaki model keranjang sampah bejad seperti ini, lindungi kehormatan kita denga segala daya upaya, biar tidak seenaknya jahil dengan dalih apapun juga, ok silahkan maafkan keisengannya tapi HUKUM harus di tegakkan, agar tidak lagi mengulangi keisengannya....
BalasHapusamin.. terima kasih buat supportnya
HapusInspiratif buat kaum perempuan jangan takut untuk bertindak melawan laki laki tak bermoral....maju terus....perempuan indonesia...
BalasHapusyaa yaaaa
HapusPembelajaran bangets...and yang bikin aku kueseeelll bangets, die berapa kali bilang this is Ramadhan....udah tahu bulan Ramadhan die sendiri yang merusak bulan suci, pokoknya kagk ada maaf deh tuh orang...kalau bisa deportasi aj... *sumpeeehhh geram bangets
BalasHapusharus berani LAWAN
HapusSalut buat keberanian dan sharing-nya mba Evi... Semoga pelaku dihukum setimpal dan jera... Dan semoga jg bikin kapok peleceh untuk beraksi di lingkungan kalcit...
BalasHapusterima kasih semoga bermanfaat
HapusYang sulit adalah bagaimana melaporkan tindak pelecehan seksual yang dilakukan di jalan dengan kondisi penerangan yang kurang (gelap). Korban tidak tahu bagaimana rupa pelaku, apalagi jika pelaku dengan cepat melarikan diri. Dalam kasus ini, saya masih bingung bagaimana menyuarakan hak korban untuk mendapat perlindungan. Apakah sekiranya mba Evi memiliki solusi atau rujukan lain dalam menghadapi kasus yang demikian?
BalasHapus(Maaf kalau agak sedikit keluar konteks.)
Memamng sulit mba untuk kasus-kasus pelecehan seksual ini, sebisa mungkin kita memang harus mempunyai proteksi diri buat menjaga dari para penjahat tersebut, solusinya ceritakan pengamalan tersebut untuk menjadikan pelajaran dan hati-hati bila menghadapi situasi yang sama. semoga selalu waspada ya mba... salam hangat
HapusWaduh Vi....speechless. Salut dengan stamina mental elu saat mengurus kasus ini hgga sampai ke legal process. Semoga jd role model bagibyg lain. #JanganDiam
BalasHapusterima kasih buat supportnya mba
HapusWuoooh keren banget Anda, mbak. Saya juga pernah disenggol di minimarket padahal pas itu cm ada saya dan pelaku, tapi saya mikirnya itu ga sengaja, waktu itu saya kelas 7 SMP. Saya harap saya bisa memiliki keberanian spt Anda, mbak. Tetep semangat!
BalasHapussemoga sekarang bisa lebih berani yaah mba ..
Hapussalam hangat
Wuoooh keren banget Anda, mbak. Saya juga pernah disenggol di minimarket padahal pas itu cm ada saya dan pelaku, tapi saya mikirnya itu ga sengaja, waktu itu saya kelas 7 SMP. Saya harap saya bisa memiliki keberanian spt Anda, mbak. Tetep semangat!
BalasHapusMangstaffff Vi...hebattttt
BalasHapusmakasih kak udah nemenin BAP....
HapusKayanya aq liat pas dkejar2nya =D salut,mak ...
BalasHapuswahhh iyakah,... geregetan saya karena pelaku kabur.. jadi saya ikutan lari ngejar dia...
HapusMencari suaka tapi malah berbuat hal2 yang bodoh. Bagus, anda boleh memaafkannya, tapi hukum tetap berjalan!
BalasHapus2016
BalasHapusWow ini pasti berita masa depan
Apa cuman gue yg teliti membacanya?
Please lah
Kalau typo kenapa mas? Typo ga masalah yang penting isinya. Lebih mentingin isi cerita atau typo?
Hapusterima kasih atas koreksinya
Hapussalam hangat
Hebat mba Evie.. tulisan yang dapat memotivasi perempuan utk berani bertindak bila menjadi korban kekerasan.
BalasHapusamiin, semoga bermanfaat
HapusMbak diralat dulu itu tahun 2016 nya :D
BalasHapusSalut, mbak berani sekali!! Biasanya korban itu ga brani lapor krn takut diabaikan, atau balik disalahkan. Btw Gmn sih, nyari suaka tp kurang ajar. Tanggapan unhcr gmn?
sudah, terima kasih atas koreksinya
Hapussekarang ini kasus masih ditangani teman-teman dari LBH JAKARTA dan teman-teman Jaringan perempuan...
"Kemudian petugas memberikan tlp ke saya krn ada seseorang yang mau bicara dengan saya. Dalam percakapan tersebut, ada seorang yang bernama Ira dan mengaku temannya pelaku yang menyewa unit tempat dia tinggal, tetapi ujung-ujungnya dia meminta saya untuk memaafkan pelaku dan ga perlu diperpanjang lagi, karena dia sendiri tidak mau berurusan dengan banyak pihak".
BalasHapusBaiknya Ira itu dimintai keterangannya juga tuh, knp dia mau membela pelaku.
biasanya imigran begitu jadi simpanan tante-tante tajir, bisa jadi si Ira ini supporter pelaku, secara mereka imigran dan gak punya kerjaan atau penghasilan selain bantuan UNHCR/IOM
HapusTerima kasih mba atas sharingnya, saya juga tinggal disana, memang sempat khawatir banyak imigran dan beberapa kasus tindak kejahatan yg pernah terjadi. Semoga kita semakin hati2..
BalasHapussemoga berhati-hati
HapusProsesnya memang akan jadi panjang, tapi memang MESTI dilakukan. setuju, JANGAN DIAM. Diam berarti anda mendukung kesalahan.
BalasHapuswaw..saya harus belajar lebih berani bertindak dari mba, terimakasih sudah berbagi :)
BalasHapusterima kasih semoga bermanfaat
HapusWah, mbak keren banget! Banyak banget lho mba, perempuan yang milih diam. Ya saya ini lah salah satu orangnya.
BalasHapusSaya dulu pernah dilecehkan di metromini, tapi ga punya keberanian untuk narik orangnya & lapor ke polisi.
Makasi banyak sudah share dan cerita di sini ya, mba. Semoga korban-korban lainnya juga berani.
Sebagai korban, apakah akan dapat update dari Polda soal kasusnya. Penasaran kalau pelakunya pencari suaka, prosesnya kayak apa.
semoga bermanfaat ya...
Hapuskalau update sih engga ya, kita yang harus giat mencari informasi..
Alhamdulillah di tempat yg ada cctv nya. Susah kalau di tempat penuh sesak ramai kayak bus atau kereta, bisa berbalik tuduhan, resikonya lebih besar. Jadi bingung apa yg harus dilakukan.
BalasHapusjangan bingung, tetap lakukan sesuatu buat pelaku, melakukan self defense itu penting..
HapusTerimakasih sharingnya. Audah banyak perempuan2 yang mengalami pelecehan seksual diluar sana tanpa bisa berbuat apa2, dan semoga pihak berwajib menjadi lbh sensitif menangani kasus2 seperti ini.
BalasHapusHebaaat.
BalasHapusTerima kasih sudah membantu mengurangi predator seksual dari peredaran. Biar kapok tuh orang. Saya akan share dan tag UNHCR juga, biar orang ini diurusin nggak ngelayap lagi.
terima kasih yaa
HapusSaya punya banyak teman (diantaranya perempuan) yang tinggal di sana. Terima kasih sudah bertindak tegas, dan menyebarkan di sosial media. Pelecehan seksual kayak gini nggak boleh didiemin. Apalagi pelakunya orang asing. Sebaiknya dia dideportasi segera. Cuma saya ragu dengan ketegasan pihak kepolisian di sini. Semoga kasus ini tidak hanya sampai di laporan saja.
BalasHapusDilihat dari nama dan negaranya, 90% kemungkinan nih orang syiah yang suka kawin mut'ah/kawin kontrak/pelacuran terselubung ala syiah.
BalasHapusKenapa?
Karena 1, iraq sekarang sudah dikuasai orang syiah. Ke2, orang syiah suka memakai nama atau memberi nama anak mereka dengan Husein. Yang mana menisbatkan kecintaan mereka yang berlebihan kpd husain cucu Rasulallah.
Maju terus mbak! Semoga mbak sukses mendapat keadilan secara hukum. Semoga biar cepat di deportasi tuh pelaku.
BalasHapusSalut keberanian Mbak E...itu di berita kalau gak salah identitas UNHCRnya palsu..saya berharap imigrasi dan kepolisian menyelidiki lebih lanjut siapa saja yang terlibat hingga orang orang macam husein bisa masuk ke indonesia
BalasHapusHebat mba, tak setiap perempuan memiliki kebaranian untuk melawan. Lebih banyak yang merasa takut duluan
BalasHapusSharingnya inspiratif
Nice.. Semangat Terus kawan.. jangan pernah untuk menyerah
BalasHapusTerima kasih sudah membaca dan mampir di Rumah Permata. semoga semua ini bermanfaat adanya..
BalasHapusSalut mba, semoga jd pelajaran ya buat si pelaku supaya tidak mengulanginya lagi. Saya jg tinggal di apartemen yg bny warga asing nya,jd membuat sy makin waspada. Semangat mba, smg pelaku segera di deportasi :)
BalasHapusya waspada aja gan..abiz nya byk cewek pakaiannya yg mengumbar pakai pendek pendek, ketat, gaya gayaan ini pemicunya bro...lo test aja pakai pakaian minim jalan tengah malam....menor...paha keliatan krena rok terangkat keatas logikanya bakalan digrepek grepek preman jalanan..lo sendiri yg buat itu terjadi....makanya pakai pakaian yg sopan,,,,
BalasHapusdilarang lah pakai an yg model kyk jablay gitu oleh pengelolah apartemen..mamerin aurat ga jelas....org jug pd tau gan apartemen tempat esek esek yg dimanfaatkan oknum tertentu....lg lgi budaya barat ditiru....
BalasHapus